BIOLOGI UMUM

BIOLOGI UMUM

Jumat, 08 Juli 2011

JARINGAN TUMBUHAN

PRAKTIKUM V
JARINGAN TUMBUHAN

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
·         Mampu menyebutkanjaringan penyusun organ tumbuhan
·         Mampu menjelaskan susunan jaringan tumbuhan
·         Menjelaskan fungsi dari nama masing-masing jaringan
B.     DASAR TEORI
Ilmu tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan perlu dipelajari karena merupakan dasar dari penerapan pemanfaatan tumbuhan bagi kehidupan manusia. Selain itu ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dibidang keanekaragaman hayati.
Tubuh tumbuhan tersususn atas banyak sel. Sel-sel itu pada temapat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat oleh badan antar sel membentuk satu kesatuan.
Pada tumbuhan dikenal ada 3 sistem jaringan, yaitu system jaringan dermal (epidermis), system jaringan pembuluh (xylem dan floem) dan system jaringan dasar (korteks dan empulur). Ketiga system tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup tumbuhan.
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan makhluk hidup disebut histology. Secara garis besar jaringan penyusun tubuh tumbuhan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1.      Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Cirri-ciri sel meristem yaitu berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar dan plastid belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah misalnya seperti kubus.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem yaitu meristem apical, meristem lateral dan meristem interkalar. Meristem apical (ujung) terdapat diujung akar dan ujung batang. Meristem lateral (samping) terdapat misalnya pada cambium pembuluh dan cambium gabus. Meristem lateral terletak jauh dari ujung batang dan ujung akar, terletak di daerah tepi batang dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
Berdasarkan asala terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
a.       Meristem primer
Meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer merupakan kelanjutan dari kegiatan embrio atau lembaga. Meristem primer merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat merstem ujung.
b.      Meristem sekunder
Meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional kembali. Jaringan cambium yang terletak diantara berkas pengangkut pada batang dikotil dan monokotil merupakan meristem sekunder.

2.      Jaringan dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringa dewasa meliputi jaringanepidermis, parenkim, xylem dan floem. Selain itu ada juga bagian tumbuhan tertentu yang memiliki kolenkim dan sklerenkim.
a.       Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang hingga daun. Epidermis biasanya terdiri dari selapis sel pipih dan rapat. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan didalamnya serta tempat pertukaran zat.
b.      Parenkim
Parenkim disebut pula jaringan dasar, karena menjadi tempat bagi jaringan lain. Parenkim terdapat pada akar, batang dan daun mengitari jaringan lainnya.
c.       Floem
Floem berfungsi menyalurkan zart makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem adalah jarinagn dewasa yang kompleks. Diantara pembuluh floem terdapat jaringan parenkim yang disebut parenkim floem.
d.      Xylem
Xylem berfungsi menyalurkan air dari akar ke daun. Jaringan xylem mengandung sel-sel parenkim dan serabut xylem. Jaringan xylem terletak disebelah dalam floem.
e.       Jaringan penguat
Ada dua macam jaringan penguat yaitu kolenkim dan sklerenkim. Sklerenkim berbeda dengan kolenkim karena sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dindingnya mengalami penebalan dari zat lignin, sedangkan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya mengalami lignifikasi (perubahan zat lignin). Fungsi dari jarinagn kolenkim yaitu penguat organ yang masih mengalami perkembangan. Sedangkan sklerenkim berfungsi sebagai pelindung irgan muda dan tua.
f.       Jaringan gabus
Jaringan gabus adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (cambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) kea rah luar dan feloderma kea rah adalam. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.
C.     ALAT DAN BAHAN
Alat:
·         Mikroskop
·         Gelas objek
·         Pisau silet
Bahan:
·         Air
·         Tanaman jarak (Ricinus communis)
·         Tanaman jagung (Zea mays)
D.    CARA KERJA
1.      Jaringan pada akar
a.      Membuatan sayatan melintang akar dengan tipis
b.     Meletakkan diatas gelas objek, lalu meneteskan air dan menutup dengan gelas penutup
c.      Mengamati dengan mikroskop
d.     Memperhatikan susunan epidermis, endodermis, perisikel, dan jaringan pengangkut
e.      Mengambarkan dalam satu sector
2.      Jaringan pada batang
a.       Membuat sayatan melintang batang dengan tipis
b.     Meletakkan diatas gelas objek dan meneteskan air lalu menutupnya dengan gelas penutup
c.       Mengamati dengan mikroskop
d.      Memperhatikan susunan epidermis, hypodermis dan jarinagn pengangkut
e.       Menggambar dalam satu sector
3.      Jaringan pada daun
a.       Membuat sayatan melintang daun dengan tipis
b.      Meletakkan diatas gelas objek dan meneteskan air, lalu menutupinya dengan gelas penutup
c.       Mengamati dengan mikroskop
d.      Memperhatikan letak stomata, susunan dari mesifil daun, memperhatikan bentuk stomata
e.       Menggambarkan hasil pengamatan dan memberi keterangan masing-masing yang dilihat
DAFTAR PUSTAKA
            Campbell, Neil A. 2002. Biologi (terjemahan). Jakarta: Erlangga
            Kimbal, J.W. 1990. Biologi. Jakarta: Erlangga
            Syamsurizal et al. 2005. Biologi Umum. Padang: UNP
            Winatasasmita. 1993. Materi Pokok Biologi Umum. Jakarta: Depdikbud